DEFEK-DEFEK
YANG DISEBABKAN OLEH SIFAT ALAMI
DARI
KULIT HEWAN
A. Pengaruh
Jenis Bangsa pada Kulit Hewan
Berbagai sifat
buruk pada kulit hewan dapat disebabkan oleh faktor jenis bangsa hewan itu.
Kulit lembu dan domba ternyata mempunyai sifat buruk lebih banyak disbanding
dengan kulit samak sapid an kambing. Kulit yang baik untuk industri penyamakan
pada umumnya adalah yang montok, padat, serta struktur seratnya seragam. Kulit
yang montok biasanya disamak untuk membuat sol sepatu, sabuk dan produk lainnya
yang memerlukan kulit tebal dan berat.
Kulit yang
bersifat meluas, meskipun tidak termasuk dalam golongan yang baik mempunyai
arti penting kaarena factor utama yang menentukan adalah jenis bangsanya.
Kulit domba,
beberapa jenis bangsa domba tertentu, kulitnya tidak baik. Domba yang diternak
untuk produksiwol halus, kulitnya tipis, banyak lubang-lubang kecil serta ada
gambaran iganya sehingga hanya dapat digunakan untuk kulit samak yang termurah
saja.
Kulit kambing,
meskipun antara jenis bangsa kambing terdapat variasi pada rajah, bobot dan
tebal kulit, klasifikasi yang berlaku adalah tingkat mutu rajahnya yaitu rajah
halus, rajah sedang dan rajah kasar. Klasifikasi cara ini dipengaruhi oleh umur
hewan waktu disembelih. Semakin tua hewan akan semakin kasar rajah kulitnya.
B. Iklim
Iklim dapat
mempengaruhi substansi kulit hewan dan rajah dari kulit samak yang dihasilkan.
Pada umumnya hewan yang dipelihara didaerah beriklim panas mempunyai rambut
atau wol yang pendek dan kulit samak yang dihasilkan bermutu tinggi, dengan
gambaran rajahnya yang halus dan licin, sedangkan hewan yang dipelihara
didaerah beriklim dingin mempunyai rambut atau wol yang lebih panjang dan hasil
kulit samaknya kan menurun mutunya dengan gambaran rajah lebih kasar.
C. Makanan
Pengaruh makanan
terhadap keehatan hewan, sangat besar. Demikian pula tehadap sifat dan kualitas
kulitnya. Hewan yang mendapat makanan yang bergizi rendah akan menjadi relatif
kecil dan kulitnyapun akan tipis dankurang substansinya.
Kerusakan kulit
oleh gizi rendah, banyak terjadi pada kambing dibandingkan dengan hewan
lainyang karena pada umumnya kambing-kambing yang dipelihara secara bebas di
padang rumput yang kurang subur. Akibanya, banyak kulit kambing yang tidak baik
untuk berbagai produk kulit samak.
D. Rajah
Keriput
Rajah keriput
adalah suatu keadaan kulit samak yang berkeriput pada rajahnya bila kulit itu
dilipat dengan rajah kedalam dan dilepas lagi. Rajah dengan lebih keriput yang
halus disukai karena tidak Nampak terlalu buruk, dengan demikian para penyamak
kulit atas, berusaha keras untuk membuat kulit yang keriputnya sehalus mungkin.
Meskipun keadaan
keriput tersebut dapat dipengaruhi oleh cara penyamakan, karakteristik kulit
pun memegang perannan penting. Umpamanya daerah krupon berajah keriput lebih
halus daripada daerah pundak dan daerah perut.
E. Rajah
Berlekuk
Yang dimaksud
rajah berlekuk adalah lekukan oleh lemak dan lekuk leher, atau lebih tepat
rajah berlekuk merupakan salah satu sifat karakteristik dan rajah berlekuk
kulit sering kali masih terdapat pada kulit samak.
F. Pengaruh
musim pada kulit
Didaerah beriklim
dingin pada waktu-waktu hewan dipotong dalam suatu musim dapat mempengaruhi
kualitas kulit. Pengaruh musim ini sedikit banyaknya berkorelasi dengan
faktor-faktor diet, cuaca dan infasi parasite.
Kulit yang
dikuliti dalam bulan Juli, Agustus dan September di Amerika Serikat dianggap
hasil kulit yang terbaik, karenakulit tersebut akan mempunyai substansi kulit
yang relative lebih banyak serta mempunyai rambut yang relatif lebih sedikit
daripada kulit-kulit yang dihasilkan dalam musim dingin.
Kulit musim
dingin akan menghasilkan kulit samak yang rajahnya lebih kasar. Ini disebabkan
karena pertumbuhan bulunya akan diperhebat. Rajah kasar demikian dapat pula
sama kondisinya dengan oatmeal grain pada pedet yang dipotong dalam musim
dingin.
G. Pengaruh
Jenis Kelamin dan Umur Pada Kulit
Pada kulit
sapi-sapi jantan, terutama yang tua, mempunyai kulit yang tebal pada kepala dan
bahu, sehingga dapat menimbulkan kesulitan pada waktu menanganinya. Umur hewan
selain mempengaruhi sifat-sifat alami kulitnya, juga dapat menurunkan mutu
secara langsung, karena semakin tua akan semakin banyak mengalami luka-luka,
sehingga akan semakin banyak pula tenunan parutnya, bekas luka oleh penyakit
parasit, guratan, cap bakar dan sebagainya. Jadi kulit hewan tua mungkin saja
merupakan bahan baku yang bermutu sangat rendah untuk disamak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar