Kamis, 28 Februari 2013


ESTRUS, PROSES KEBUNTINGAN DAN KELAHIRAN TERNAK

ESTRUS
Estrus merupakan masa dimana ternak mempunyai keinginan untuk kawin.Pada proses estrus, terdapat 4 fase yakni, proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus.Fase-fase ini terjadi dalam satu siklus.
  • Fase proestrus dimulai dengan regresi CL sehingga progesterone terhenti. Pada fase ini terjadi pertumbuhan folikel yang sangat cepat, sehingga pada akhirperiode ini adalah efek estrogen pada sistem saluran dan gejala perilakuperkembangan estrus yang dapat diamati. Berlangsung selama 2-3 hari dan dicirikanadengan pertumbuhan folikel dan produksi estrogen. 
  • Fase estrus merupakanperiodeketika betina reseptif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan. Ovulasiberhubungan dengan fase estrus, yaitu selesai fase estrus. Kira-kira setelah 12-14 jam,fase estrus mulai berhenti. Selanjutnya betina tidak mengalami ovulasi hingga setelahfase estrus.
  •  Fase metestrus, diawali dengan penghentian fase estrus. Umumnya faseini merupakan fase terbentuknya CL sehingga ovulasi terjadi selama fase ini. Fase iniditandai dengan berhentinya birahi secara tiba-tiba. Berlangsung selama 3-5 hari.
  • Fase diestrus, merupakan fase CL bekerja secara optimal. Pada fase ini, progesteronedalam darah meningkatdan diakhiri dengan regresi CL. Fase ini juga disebut denganfase persiapan uterus untuk kebuntingan. Fase ini merupakan fase terpanjang darisiklus estrus yakni berlangsung selama 13 hari. Terjadinya kebuntingan atau tidak,CL akan berkembang menjadi organ yang fungsional yang akan menghasilkansejumlah progesterone. Jika ovum yang dibuahi mencapai uterus, maka CL akanmenghasilkan progesterone yang akan mempertahankan kebuntingan. Jika ovum yangtidak dibuahi sampai ke uterus maka CL akan berfungsi selama beberapa hari setelah itu, CL akan mengalami regresi dan akan masuk pada siklus estrus yang baru (Imron, 2008).

 Proses Ovulasi
Yang dimaksud dengan ovulasi adalah pecahnya folikel yang telah masakdisertai keluarnya ovum dari folikel tersebut (Luqman, 1999). Pertama-tama yaknidimulai dengan perkembangan folikel yang berawal dari folikel primordial yanghanya dikelilingi oleh sedikit sel granulose yang didalamnya telah terdapat oosit.Kemudian berkembang menjadi folikel preantrum yang bercirikan dengan adanyazona viteline dan zona pellucid serta dikelilingi oleh sel granulose yang lebih banyakdibandingkan pada tahap folikel sebelumnya. Selanjutnya yaitu folikel antrum,dimana pada folikel ini terdapat rongga (antrum) yang di dalamnya terdapat cairanfolikel yang mengandung hormon estrogen. Tahap terakhir adalah folikel preovulasi(de graff), pada tahap ini terbentuk cumulus oophorus, theca interna serta thecaexterna. Pada folikel inilah akan terjadi proses ovulasi.
Selain penjelasan diatas, terdapat pula penjelasan mengenai proses ovulasiyakni proses ovulasi terbagi menjadi dua bagian, secara hormonal dan secara neural,berikut penjelasanya :
a.      Hormonal 
b.      Setelah folikel-folikel tumbuh karena pengaruh hormon FSH dari pituitarianterior,maka sel-sek folikel mampu menghasilkan estrogen dan progesteron. Keduahormon ini dalam dosis kecil akan menyebabkan terlepasnya hormon LH. HormonLH memegang peranan penting dalam menggertak terjadinya ovulasi. Pecahnyafolikel terjadi adanya tekanan dari dalam folikel yang bertambah besar danpersobekan pada daerah stigma yang pucat karena daerah ini kurang memperolehdarah (http://www.wordpress.com/prosesreproduksi/26.08.09/00.30 AM
c.       ).
d.      b. Neural :
e.       Rangsangan pada luar servik, baik pada saat kopulasi atau kawin buatan akanditeruskan oleh saraf ke susunan saraf pusat yang akan diterima oleh hipotalamus.Nantinya akan disekresikan LH realising hormon dan kadar LH dalam darah akanmeningkat sehingga mengakibatkan ovulasi.

Proses Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan) adalah peristiwa bersatunya antara spermatozoadengan sel telur (ovum), dimana spermatozoa berasal dari hewan jantan dan ovumberasal dari hewan betina. Dikarenakan spermatozoa dan ovum berasal dari dua selyang berbeda, maka untuk dapat saling bertemu dan bersatu, keduanya tersebut harusmelalui perjalanan panjang dan mengalami proses persiapan serta tempat untukbertemu juga harus memenuhi syarat bagi spermatozoa dan ovum (Poernomo, 1999).
Proses ini sendiri dimulai dengan pematangan (maturasi) sel telur dan spermatozoa. Pematangan sel telur dimulai pada waktu proses pembelahan meiosis dari profase I menjadi masak selama folikulogenesis. Sedangkan spermatozoamemerlukan perubahan maturasi yang terjadi selama 10-15 hari ketika melewatiepididimis. Perubahan maturasi spermatozoa bergantung pada sekresi epididimis danwaktu transport yang sangat penting untuk dapat membuahi sel telur. Proses fertilisasipada mamalia memerlukan tiga kejadian kritis yaitu : sel spermatozoa harus menembus diantara sel-sel cumulus dengan bantuan enzim hyaluronidase, selspermatozoa harus menyentuh dan menembus lapisan zona pellucid,dan penyatuanspermatozoa dengan membran plasma sel telur (Luqman, 1999).
Proses fertilisasi, pertama-tama di mulai dengan transport spermatozoa kedalam saluran reproduksi betina. Pertama, spermatozoa akan memasuki vagina,dimana akan terjadi seleksi dengan adanya perbedaan pH antara spermatozoa (pH=7)dan vagina (pH=4). Setelah melewati vagina, spermatozoa yang telah terseleksi akanmemasuki serviks. Dalam serviks, hanya spermatozoa yang normal yang dapat lewat,hal ini dikarenakan spermatozoa yang normal dapat bergerak melewati cincin-cincinanulir pada serviks. Sampai akhirnya menuju uterus, dimana mengalami proseskapasitasi yakni proses pendewasaan spermatozoa oleh cairan endometrium sehinggaspermatozoa dapat menembus lapisan-lapisan sel telur dan mempermudah terjadinyafertilisasi. Tempat utama terjadinya proses kapasitasi adalah pada AIJ (AmpullaIsthmus Junction). Selanjutnya yakni, transport sel telur untuk menuju AIJ dimulaipada saat menjelang ovulasi, pada saat itu estrogen dominan dan bersama oksitosinakan menyebabkan terjadinya derakan peristaltik yang aktif. Setelah terjadi ovulasi,sel telur akan mendarat pada permukaanfimbrae yang terdapat pada infundibulum Dengan adana gerak peristaltik tersebut, sel telur akan terdorong masuk hingga ampulla hingga mencapai AIJ (Anonim, 2009).
Pada saat spermatozoa mencapai AIJ dan bertemu dengan ovum, maka akanterjadilah proses fertilisasi. Proses ini dimulai dengan penembusan kepalaspermatozoa ke dalam ovum, dimana pada akrosome spermatozoa terdapatenzim hyaluranidase yang membantu proses penembusan cumulus oophorus. Setelah spermatozoa menembus lapisan cumulus oophorus, maka selanjutnya akan terjadisentuhan kepala spermatozoa pada zona pellucid. Secara normal, setelah spermatozoapertama masuk, maka tidak akan ada lagi spermatozoa lain yang dapat masuk hal inidisebabkan oleh adanya reaksi zona, yakni suatu mekanisme pada zona pellucida untuk mengadakan perubahan setelah masuknya spermatozoa pertama dan menghalangi masuknya spermatozoa berikutnya. Setelah menembus lapisan pellucida, spermatozoa kemudian menyentuh permukaan lapisanvitel line, denganbegitu akan merangsang pembebasan zat yang dihasilkan oleh granulo kortikosehingga lapisan vitellin akan menebal, hal ini kemudian dinamakan dengan blokade vitellin (Luqman, 1999).


Kebuntingan, Kelahiran dan Menyusui

1. Kebuntingan
Kebuntingan merupakan proses dimana suatu ternak telah memiliki zigotataupun embrio yang kemudian berkembang menjadi fetus. Peristiwa ini terjadisesudah proses fertilisasi dan penyatuan ke dua inti dari spermatozoa dan ovum, dandiakhiri dengan proses kelahiran.
Proses awal dari kebuntingan ini adalah fertilisasi yakni pembuahan antaraovum dan spermatozoa, yang selanjutnya berlanjut hingga penyatuan inti sel diantarakeduanya. Selama beberapa hari ovum yang telah dibuahi disebut sebagaiz igot atau
embrio yang hidup bebas di dalam oviduct (tuba fallopii) atau uterus induk. Pada saat
embrio tersebut mencapai uterus, sel tunggal ini akan mengalami pembelahan selselama beberapa kali tanpa pertambahan volume sitoplasma, proses pembelahan seltanpa pertumbuhan ini disebutcleavage (Luqman, 1999).
Pada waktu jumlah sel dalam zona pellucid mencapai 32 buah, embrio kinidisebutmor ula. Cairan mulai terlihat, terkumpul di antara beberapa sel dan terbentuksuatu rongga bagian dalam yang disebutblastocole, sedang embrio kini disebut
blastocyst. Pada waktu blastocole telah terbentuk, maka tubuh embrio seakan-akan
terbagi menjadi dua, karena ada bagian sel yang tumbuh membentuk sel-sel tipis dibagian permukaan, yang menyelubungi hamper seluruh bagian blastocole. Bagianyang menyelubungi ini disebuttr ophoblas t, sedang bagian yang diselubungi disebut inner cell mass. Dalam pertumbuhan selanjutnya trophoblast akan tumbuh menjadi plasenta, sedangkan inner cell mass tumbuh menjadi makhluk baru yang akan lahir (Luqman, 1999).
http://htmlimg1.scribdassets.com/hubnc1qo81xdveo/images/16-11a8073d07/000.jpg
Berikut adalah gambar dari proses embryogenesis yakni proses kebuntingan, berawal dari 1 sel, 2 sel, morula, hingga blastocyst
(http://www.fkhunair/bahanajar/ilmu mugidah/embryogenesis/20.08.2009/7.43PM).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar