ESTRUS, PROSES KEBUNTINGAN DAN KELAHIRAN
TERNAK
ESTRUS
Estrus merupakan masa dimana ternak mempunyai keinginan untuk
kawin.Pada proses estrus, terdapat 4 fase yakni, proestrus, estrus, metestrus,
dan diestrus.Fase-fase ini terjadi dalam satu siklus.
- Fase proestrus dimulai
dengan regresi CL sehingga progesterone terhenti. Pada fase ini terjadi
pertumbuhan folikel yang sangat cepat, sehingga pada akhirperiode ini
adalah efek estrogen pada sistem saluran dan gejala perilakuperkembangan
estrus yang dapat diamati. Berlangsung selama 2-3 hari dan
dicirikanadengan pertumbuhan folikel dan produksi estrogen.
- Fase estrus merupakanperiodeketika
betina reseptif terhadap jantan dan akan melakukan perkawinan.
Ovulasiberhubungan dengan fase estrus, yaitu selesai fase estrus.
Kira-kira setelah 12-14 jam,fase estrus mulai berhenti. Selanjutnya betina
tidak mengalami ovulasi hingga setelahfase estrus.
- Fase metestrus,
diawali dengan penghentian fase estrus. Umumnya faseini merupakan fase
terbentuknya CL sehingga ovulasi terjadi selama fase ini. Fase iniditandai
dengan berhentinya birahi secara tiba-tiba. Berlangsung selama 3-5 hari.
- Fase diestrus,
merupakan fase CL bekerja secara optimal. Pada fase ini, progesteronedalam
darah meningkatdan diakhiri dengan regresi CL. Fase ini juga disebut
denganfase persiapan uterus untuk kebuntingan. Fase ini merupakan fase
terpanjang darisiklus estrus yakni berlangsung selama 13 hari. Terjadinya
kebuntingan atau tidak,CL akan berkembang menjadi organ yang fungsional
yang akan menghasilkansejumlah progesterone. Jika ovum yang dibuahi
mencapai uterus, maka CL akanmenghasilkan progesterone yang akan
mempertahankan kebuntingan. Jika ovum yangtidak dibuahi sampai ke uterus
maka CL akan berfungsi selama beberapa hari setelah itu, CL akan mengalami
regresi dan akan masuk pada siklus estrus yang baru (Imron, 2008).
Proses Ovulasi
Yang dimaksud dengan ovulasi adalah pecahnya folikel yang telah
masakdisertai keluarnya ovum dari folikel tersebut (Luqman, 1999). Pertama-tama
yaknidimulai dengan perkembangan folikel yang berawal dari folikel primordial
yanghanya dikelilingi oleh sedikit sel granulose yang didalamnya telah terdapat
oosit.Kemudian berkembang menjadi folikel preantrum yang bercirikan dengan
adanyazona viteline dan zona pellucid serta dikelilingi oleh sel granulose yang
lebih banyakdibandingkan pada tahap folikel sebelumnya. Selanjutnya yaitu
folikel antrum,dimana pada folikel ini terdapat rongga (antrum) yang di
dalamnya terdapat cairanfolikel yang mengandung hormon estrogen. Tahap terakhir
adalah folikel preovulasi(de graff), pada tahap ini terbentuk cumulus oophorus,
theca interna serta thecaexterna. Pada folikel inilah akan terjadi proses
ovulasi.
Selain penjelasan diatas, terdapat pula penjelasan mengenai proses
ovulasiyakni proses ovulasi terbagi menjadi dua bagian, secara hormonal dan secara
neural,berikut penjelasanya :
a.
Hormonal
b.
Setelah folikel-folikel
tumbuh karena pengaruh hormon FSH dari pituitarianterior,maka sel-sek folikel
mampu menghasilkan estrogen dan progesteron. Keduahormon ini dalam dosis kecil
akan menyebabkan terlepasnya hormon LH. HormonLH memegang peranan penting dalam
menggertak terjadinya ovulasi. Pecahnyafolikel terjadi adanya tekanan dari
dalam folikel yang bertambah besar danpersobekan pada daerah stigma yang pucat
karena daerah ini kurang memperolehdarah (http://www.wordpress.com/prosesreproduksi/26.08.09/00.30
AM
c.
).
d.
b. Neural :
e.
Rangsangan pada luar
servik, baik pada saat kopulasi atau kawin buatan akanditeruskan oleh saraf ke
susunan saraf pusat yang akan diterima oleh hipotalamus.Nantinya akan
disekresikan LH realising hormon dan kadar LH dalam darah akanmeningkat
sehingga mengakibatkan ovulasi.
Proses Fertilisasi
Fertilisasi (pembuahan) adalah peristiwa
bersatunya antara spermatozoadengan sel telur (ovum), dimana spermatozoa
berasal dari hewan jantan dan ovumberasal dari hewan betina. Dikarenakan
spermatozoa dan ovum berasal dari dua selyang berbeda, maka untuk dapat saling
bertemu dan bersatu, keduanya tersebut harusmelalui perjalanan panjang dan
mengalami proses persiapan serta tempat untukbertemu juga harus memenuhi syarat
bagi spermatozoa dan ovum (Poernomo, 1999).
Proses ini sendiri dimulai dengan pematangan
(maturasi) sel telur dan
spermatozoa. Pematangan sel telur dimulai pada
waktu proses pembelahan meiosis dari profase I menjadi masak selama folikulogenesis.
Sedangkan spermatozoamemerlukan perubahan maturasi yang terjadi selama 10-15
hari ketika melewatiepididimis. Perubahan maturasi spermatozoa bergantung pada
sekresi epididimis danwaktu transport yang sangat penting untuk dapat membuahi
sel telur. Proses fertilisasipada mamalia memerlukan tiga kejadian kritis yaitu
: sel spermatozoa harus menembus diantara sel-sel cumulus dengan bantuan
enzim hyaluronidase, selspermatozoa harus menyentuh dan menembus lapisan zona
pellucid,dan penyatuanspermatozoa dengan membran
plasma sel telur (Luqman, 1999).
Proses fertilisasi, pertama-tama di mulai dengan
transport spermatozoa kedalam saluran reproduksi betina. Pertama, spermatozoa
akan memasuki vagina,dimana akan terjadi seleksi dengan adanya perbedaan pH
antara spermatozoa (pH=7)dan vagina (pH=4). Setelah melewati vagina,
spermatozoa yang telah terseleksi akanmemasuki serviks. Dalam serviks, hanya
spermatozoa yang normal yang dapat lewat,hal ini dikarenakan spermatozoa yang
normal dapat bergerak melewati cincin-cincinanulir pada serviks. Sampai
akhirnya menuju uterus, dimana mengalami proseskapasitasi yakni proses
pendewasaan spermatozoa oleh cairan endometrium sehinggaspermatozoa dapat
menembus lapisan-lapisan sel telur dan mempermudah terjadinyafertilisasi.
Tempat utama terjadinya proses kapasitasi adalah pada AIJ (AmpullaIsthmus
Junction). Selanjutnya yakni, transport sel telur untuk menuju AIJ dimulaipada
saat menjelang ovulasi, pada saat itu estrogen dominan dan bersama
oksitosinakan menyebabkan terjadinya derakan peristaltik yang aktif. Setelah
terjadi ovulasi,sel telur akan mendarat pada permukaanfimbrae yang
terdapat pada infundibulum
Dengan adana gerak peristaltik tersebut, sel
telur akan terdorong masuk hingga ampulla hingga mencapai AIJ (Anonim, 2009).
Pada saat spermatozoa mencapai AIJ dan bertemu
dengan ovum, maka akanterjadilah proses fertilisasi. Proses ini dimulai dengan
penembusan kepalaspermatozoa ke dalam ovum, dimana pada akrosome spermatozoa
terdapatenzim
hyaluranidase yang membantu proses penembusan cumulus oophorus. Setelah spermatozoa
menembus lapisan cumulus oophorus, maka selanjutnya akan terjadisentuhan kepala
spermatozoa pada zona pellucid. Secara normal, setelah
spermatozoapertama masuk, maka tidak akan ada lagi spermatozoa lain yang dapat
masuk hal inidisebabkan oleh adanya reaksi zona, yakni suatu mekanisme
pada zona pellucida
untuk mengadakan perubahan setelah masuknya
spermatozoa pertama dan
menghalangi masuknya spermatozoa berikutnya. Setelah menembus lapisan pellucida,
spermatozoa kemudian menyentuh permukaan lapisanvitel line, denganbegitu
akan merangsang pembebasan zat yang dihasilkan oleh granulo kortikosehingga
lapisan vitellin akan menebal, hal ini kemudian dinamakan dengan blokade vitellin (Luqman, 1999).
Kebuntingan, Kelahiran
dan Menyusui
1. Kebuntingan
Kebuntingan merupakan proses dimana suatu ternak
telah memiliki zigotataupun embrio yang kemudian berkembang menjadi fetus.
Peristiwa ini terjadisesudah proses fertilisasi dan penyatuan ke dua inti dari
spermatozoa dan ovum, dandiakhiri dengan proses kelahiran.
Proses awal dari kebuntingan ini adalah
fertilisasi yakni pembuahan antaraovum dan spermatozoa, yang selanjutnya
berlanjut hingga penyatuan inti sel diantarakeduanya. Selama beberapa hari ovum
yang telah dibuahi disebut sebagaiz igot atau
embrio yang hidup bebas di dalam oviduct (tuba fallopii) atau
uterus induk. Pada saat
embrio tersebut mencapai uterus, sel tunggal ini akan mengalami
pembelahan selselama beberapa kali tanpa pertambahan volume sitoplasma, proses
pembelahan seltanpa pertumbuhan ini disebutcleavage (Luqman,
1999).
Pada waktu jumlah sel dalam zona pellucid
mencapai 32 buah, embrio kinidisebutmor ula. Cairan mulai
terlihat, terkumpul di antara beberapa sel dan terbentuksuatu rongga bagian
dalam yang disebutblastocole, sedang embrio kini disebut
blastocyst. Pada waktu blastocole telah terbentuk, maka tubuh embrio
seakan-akan
terbagi menjadi dua, karena ada bagian sel yang tumbuh membentuk
sel-sel tipis dibagian permukaan, yang menyelubungi hamper seluruh bagian blastocole.
Bagianyang menyelubungi ini disebuttr ophoblas t, sedang bagian
yang diselubungi disebut
inner cell mass. Dalam pertumbuhan selanjutnya trophoblast akan tumbuh menjadi plasenta,
sedangkan inner cell mass tumbuh menjadi makhluk baru yang akan lahir (Luqman, 1999).
Berikut
adalah gambar dari proses embryogenesis yakni proses kebuntingan, berawal dari 1 sel, 2 sel, morula, hingga blastocyst
(http://www.fkhunair/bahanajar/ilmu
mugidah/embryogenesis/20.08.2009/7.43PM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar